Awal tahun ini, atas desakan sejumlah gerakan iklim, HSBC mengumumkan tak akan mendanai proyek kotor, melalui penghentian sebagian pendanaan pada pembangkit batubara. Namun penghentian terbatas itu tidaklah cukup, sebab kebijakan internal mereka ternyata masih mengizinkan pendanaan proyek energi kotor di Bangladesh, Indonesia dan Vietnam.
Sejumlah fakta sains menunjukkan bahwa agar suhu bumi layak ditinggali, tak boleh ada lagi proyek energi kotor. Tak boleh ada pendanaan bagi proyek energi fosil. Di manapun, tanpa kecuali.
Pembakaran batubara berbahaya bagi manusia dan ekosistem, dan memperburuk krisis iklim di dunia. HSBC mengaku mau mendukung Kesepakatan Paris, namun pada saat yang sama mengancam masa depan bumi dengan mendanai proyek energi kotor di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.
Mari desak HSBC untuk tak mengingkari komitmen, dan menghentikan pendanaan proyek energi kotor, di manapun.
HSBC telah sesumbar untuk berkomitmen pada iklim dengan mendanai Climate Finance Day, namun kebijakan batubara mereka membuat masyarakat di Asia tercekik polusi dan kesulitan bernafas. Belum lagi dampak lingkungan yang ditimbulkannya, kita harus bertindak segera.
Ayo kirimkan twit berikut ini, atau buat twit kamu sendiri
HSBC terus melanjutkan pendanaan bagi proyek energi kotor pembangkit batubara di sejumlah negara yang rentan perubahan iklim seperti Bangladesh, Indonesia dan Vietnam hingga tahun 2023.
Langkah ini tak hanya menjadi standar ganda dari HSBC, tapi juga membuat masyarakat terbelenggu pada teknologi usang yang kotor dan berbahaya. Sementara pada titik yang sama, mereka berpeluang nyata mendapatkan akses transisi energi yang bersih, terjangkau dan terbarukan.
Awal tahun ini, atas desakan sejumlah gerakan iklim, HSBC mengumumkan tak akan mendanai proyek kotor, melalui penghentian sebagian pendanaan pada pembangkit batubara. Namun penghentian terbatas itu tidaklah cukup, sebab kebijakan internal mereka ternyata masih mengizinkan pendanaan proyek energi kotor di Bangladesh, Indonesia dan Vietnam.
Mari desak HSBC untuk menghentikan pendanaan proyek energi kotor, di manapun.
HSBC terus melanjutkan pendanaan bagi proyek energi kotor pembangkit batubara di sejumlah negara yang rentan perubahan iklim seperti Bangladesh, Indonesia dan Vietnam hingga tahun 2023.
Langkah ini tak hanya menjadi standar ganda dari HSBC, tapi juga membuat masyarakat terbelenggu pada teknologi usang yang kotor dan berbahaya. Sementara pada titik yang sama, mereka berpeluang nyata mendapatkan akses transisi energi yang bersih, terjangkau dan terbarukan.
Awal tahun ini, atas desakan sejumlah gerakan iklim, HSBC mengumumkan tak akan mendanai proyek kotor, melalui penghentian sebagian pendanaan pada pembangkit batubara. Namun penghentian terbatas itu tidaklah cukup, sebab kebijakan internal mereka ternyata masih mengizinkan pendanaan proyek energi kotor di Bangladesh, Indonesia dan Vietnam.
Sejumlah fakta sains menunjukkan bahwa agar suhu bumi layak ditinggali, tak boleh ada lagi proyek energi kotor. Tak boleh ada pendanaan bagi proyek energi fosil. Di manapun, tanpa kecuali.
Pembakaran batubara berbahaya bagi manusia dan ekosistem, dan memperburuk krisis iklim di dunia. HSBC mengaku mau mendukung Kesepakatan Paris, namun pada saat yang sama mengancam masa depan bumi dengan mendanai proyek energi kotor di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.
Mari desak HSBC untuk tak mengingkari komitmen, dan menghentikan pendanaan proyek energi kotor, di manapun.