9 di 2019
Banyak hal terjadi tahun 2019, yang menunjukkan makin kuatnya gerakan masyarakat dalam mendorong perubahan lebih baik demi masa depan bumi.
Banyak hal terjadi tahun 2019, yang menunjukkan makin kuatnya gerakan masyarakat dalam mendorong perubahan lebih baik demi masa depan bumi.
Jepang (dan Indonesia) punya kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin dalam memecahkan persoalan iklim. Namun itu memerlukan tekanan publik yang kuat–dan kamu bisa menjadi bagian di dalamnya.
Bulan ini memberi kita kesempatan merenung dan mengevaluasi hubungan kita dengan alam dan sesama.
Pada 15 Maret 2019, ada 1,6 juta siswa berunjuk rasa dan mengadakan aksi untuk iklim. Momen unik dalam perjuangan melawan perubahan iklim, yang tak muncul selama beberapa dasawarsa.
Setelah IPCC–lembaga PBB yang berwenang untuk perubahan iklim–menerbitkan laporan kritisnya tentang 1,5˚C pada Senin lalu, ribuan orang di seluruh dunia beraksi untuk menyelamatkan bumi–dan bersatu menahan kenaikan laju suhu.
Kita bisa mewujudkan dunia bebas energi fosil dengan menahan laju suhu di bawah 1,5°C. Begini sejumlah cara untuk mewujudkannya.
Dampak perubahan iklim akan jauh lebih buruk pada kenaikan suhu 2°C dibanding 1,5°C. Mengapa itu bisa terjadi? Berikut penjelasannya.
Sejumlah warga, aktivis dan tokoh masyarakat di wilayah Bayou, Louisiana bangkit menentang Bayou Bridge, rencana pembangunan jalur pipa proyek energi kotor sepanjang 261 km.
Di California, kebakaran lahan semakin meningkat dan suhu udara naik tiap tahun karena perubahan iklim. Selama bertahun-tahun, warga yang terdampak secara langsung oleh perubahan iklim dan ekstraksi migas telah mendorong pemerintah negara bagian tersebut untuk ikut menentang industri energi kotor.
Keystone XL adalah proyek rencana pembangunan jalur pipa minyak yang akan menghubungkan Alberta, Kanada, dengan kilang minyak Gulf Coast.