September 27, 2017

Bangkitnya Perjuangan Global dalam Melawan Perusakan Iklim

SELURUH DUNIA — Mulai tanggal 5 Mei,  sebuah gelombang aktivitas global yang akan berlangsung selama 10 hari akan dilaksanakan di 39 negara di enam benua, dengan ribuan orang ikut berpartisipasi dalam Mobilisasi Divestasi Global.  Peserta kampanye, kelompok agama, akademisi, dan komunitas masyarakat terdampak akan menyelenggarakan gerakan divestasi energi fosil yang saat ini tengah menyebar di Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Gerakan divestasi ini dimulai di Amerika Utara, Eropa, dan Australia dan sejak itu menjadi gerakan divestasi yang berkembang paling pesat di dalam sejarah.

Komitmen global untuk berdivestasi sudah mencapai 710 institusi di 76 negara, mewakili lebih dari US$5.5 triliun aset yang dikelola. Di tengah kepemimpinan iklim global yang vakum, gerakan divestasi telah terbukti merupakan cara yang paling efektif untuk melemahkan kekuatan industri energi fosil secara politik, finansial, dan dengan merusak reputasinya. Masyarakat dan institusi ternama di seluruh dunia mampu menciptakan sebuah perubahan kepemimpinan iklim yang sangat dibutuhkan dalam waktu singkat.  Gerakan ini terbangun  di saat banyak pemerintahan mengecewakan rakyatnya dan dampak iklim menghadapkan kita pada bencana alam yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya seperti banjir, kebakaran hutan, gelombang panas, badai dan kekeringan.

Bangkitnya politik sayap kanan radikal di berbagai penjuru dunia yang memperlambat aksi iklim, tidak boleh terjadi. Saat ini, yang sebenarnya terjadi adalah industri energi fosil mulai kesulitan, dan tidak lagi menguntungkan. Walaupun demikian mereka tetap mendapatkan dukungan di banyak negara  seperti Jerman, Rusia, Afrika Selatan, Brasil, Inggris, dan Amerika, serta bersama-sama berencana untuk menghancurkan iklim serta kehidupan kita.

Akan tetapi, March for Science (Pawai Ilmuwan) saat Hari Bumi dan diikuti oleh – People’s Climate Mobilisation (Mobilisasi Iklim Rakyat) telah menunjukkan penolakan keras terhadap rencana yang bertujuan untuk menghancurkan komunitas, iklim dan masa depan kita. Lebih dari 200.000 orang berderap di kota Washington akhir minggu lalu turun ke jalan untuk merayakan People’s Climate Mobilisation dan puluhan ribu orang mengambil bagian di lebih dari 370 lokasi lain, tidak hanya di Amerika tetapi juga di penjuru dunia.

Mobilisasi Divestasi Global (MDG) akan memanfaatkan momentum ini sambil membuka jalan untuk aksi ambisius dengan mendorong seluruh institusi untuk berdivestasi dari bencana iklim dan berinvestasi dalam membangun masa depan terbarukan dan adil untuk semua orang. Semua orang dari berbagai kelompok masyarakat di seluruh dunia mengambil langkah maju dan mengisi kekosongan kepemimpinan iklim yang disebabkan oleh banyak pemerintahan  untuk membangun gerakan divestasi terbesar di dunia.

KEGIATAN UTAMA DARI ACARA-ACARA YANG DIRENCANAKAN DI SELURUH DUNIA:

AFRIKA
Pelajar dan akademisi di Afrika akan mendorong divestasi. Di Afrika Selatan, Fossil Free Stellenbosch dan Fossil Free University Cape Town akan memanfaatkan  momen Mobilisasi Divestasi Global untuk meningkatkan tuntutan agar universitas mereka berdivestasi dari energi fosil.  Di Cape Town, sebuah petisi dengan ratusan tanda tangan akan diserahkan ke Dewan Kota–dengan sebuah pesan jelas dari rakyat –sudah saatnya Cape Town berdivestasi dari energi fosil.

Di Universitas Abubakar Tafawa Balewa, di Nigeria juga akan diselenggarakan seminar sehari mengenai divestasi.  Beberapa acara juga akan diadakan di Accra Ga-South,Ghana, di Douala, Kamerun dan Chad.

AUSTRALIA & PASIFIK
Ratusan orang akan berkumpul di empat lokasi utama di Auckland, Christchurch, dan Dunedin, Wellington di Selandia Baru. Selain itu beberapa komunitas di seluruh Australia akan berdemo melawan pemerintahan Malcolm Turnbull atas dukungannya terhadap tambang batubara Adani yang penuh bencana di Carmichael, Queesnland. Tambang tersebut akan menjadi tambang batu bara terbesar dalam sejarah Australasia, sehingga kita bergabung bersama gerakan #StopAdani.

ASIA TIMUR
Acara-acara besar sedang dipersiapkan di kota-kota besar di seluruh wilayah termasuk sebuah aksi massal di Palawan, Filipina dan Diskusi Publik “Bersih, Aman, Terbarukan Mengapa Tidak?” di Jakarta. Di Tokyo, Jepang akan diadakan acara selama dua hari untuk mendorong divestasi pribadi dari energi fosil.

EROPA
Ada lusinan kelompok yang menyelenggarakan berbagai macam acara di penjuru Eropa dengan menargetkan perkotaan, universitas, lembaga dana pensiun dan institusi keagamaan untuk meminta mereka berdivestasi. Sebuah rangkaian 14 kampanye di seluruh  Balai Kota di London akan mendorong divestasi. Institusi kebudayaan juga akan didorong; Kampanye Pembebasan Louvre akan meningkatkan tuntutannya  agar Museum Louvre memutuskan kerja samanya dengan perusahaan Total di Paris. Sementara di Amsterdam sebuah aksi visual akan mendorong Museum Van Gogh untuk mengakhiri hubungannya dengan perusahaan Shell.

AMERIKA LATIN
Lembaga akademik di seluruh wilayah akan mengorganisir seminar tentang divestasi dan energi bersih di masa depan. Termasuk acara di  Universitas San Martín, Argentina dan Universitas Católica Boliviana. Di Brasil penggemar sepak bola Coritiba akan memasang sebuah spanduk besar selama pertandingan kejuaraan Brasil. Acara Doa Bersama dengan mengatasnamakan pengungsi iklim dan divestasi akan digelar di berbagai lokasi di negara bagian Paraná. Di Rio, aktivis akan memprotes lelang yang diselenggarakan oleh Badan Minyak dan Gas Bumi Nasional.

AMERIKA UTARA
Serangkaian acara seputar divestasi akan diselenggarakan di Kota New York termasuk kegiatan kreatif di Trump Tower perihal Divestasi, sebuah forum publik mengenai dampak iklim, energi terbarukan, dan divestasi. Lalu juga akan dilaksanakan aksi di State Capitol, aktivitas seputar divestasi Akses Dakota dan jalur pipa Keystone XL, serta sebuah panel bisnis mengenai divestasi – #DivestNY

 

###

Pernyataan sikap 350.org tentang berakhirnya pertemuan COP22 di Marrakesh

Pernyataan sikap 350.org tentang berakhirnya pertemuan COP22 di Marrakesh   https://350.org/press-release/350-o…

November 18, 2016  

MARRAKESH — Bersamaan dengan berakhirnya konferensi UNFCC (Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim) COP22 hari ini di Marrakesh, Payal Parekh, Direktur Global 350.org menyampaikan pernyataan berikut:

“Dunia kini akhirnya sadar akan pentingnya tindakan bersama untuk iklim. Pertemuan di Marrakesh mengonfirmasi kesimpulan dari para ilmuwan bahwa 2016 merupakan tahun terpanas ketiga secara berturut-turut abad ini, sementara seorang penolak perubahan iklim terpilih ke Gedung Putih.

Namun kami menyaksikan bahwa panggung kepemimpinan tak sekedar ada di satu arah semata. Negara-negara yang tergabung dalam “The Climate Vulnerable Forum (Forum Rentan Iklim)” telah menunjukkan itikad bahwa kepemimpinan pemerintah harus sepakat untuk berkomitmen untuk mencapai 100% produksi energi terbarukan secara mandiri, secepat mungkin.

Kepemimpinan iklim selalu bersandar pada kekuatan rakyat. Oleh karena itu, ke depan gerakan keadilan sosial dan iklim penting selalu bersatu dan mengekalkan tekad bersama. Satu-satunya jalan untuk meraih tekad itu adalah untuk menghentikan semua pengembangan batubara, minyak dan gas. Lalu mendorong pendanaan transisi secara adil dan setara pada 100% energi terbarukan, demi masa depan bersama.”

###   Kontak   Hoda Baraka, [email protected], +212-699-335391 (di Marrakesh)

FacebookTwitter