Namun, pandemi tidak menyurutkan semangat anak muda untuk menyuarakan kecemasan dan harapannya tentang krisis iklim. Dalam Global Climate Strike pada 25 September 2020, pejuang iklim di seluruh dunia tetap melakukan aksi secara langsung maupun daring.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by 350.org (@350org) on


Aksi di Jepang dengan menerapkan pembatasan sosial

 

Di Afrika Selatan, masyarakat tetap turun ke jalan untuk menuntut dilakukannya transisi energi

 

Di Indonesia, aksi daring di tingkat nasional dengan tajuk #JedaUntukIklim dilaksanakan oleh sejumlah komunitas lingkungan dan ditayangkan secara langsung melalui YouTube dan Zoom. Aksi tersebut mengundang sederet tokoh masyarakat, mulai dari aktivis hingga selebritas, untuk ikut mengadvokasikan permasalahan lingkungan di Indonesia. Masyarakat juga didorong mengutarakan harapan dan tuntutannya kepada pemerintah melalui media sosial. Tidak sedikit yang mengangkat isu pengesahan Undang-Undang Minerba yang dapat memperparah kondisi lingkungan hidup.

Dokumentasi livestream Jeda untuk Iklim

 

350.org Indonesia juga mengadakan serangkaian aksi daring untuk memupuk solidaritas masyarakat dengan mereka yang terdampak langsung oleh krisis iklim. Masyarakat dari berbagai kalangan berpartisipasi dalam aksi solidaritas melalui templat cerita di Instagram serta kumpulan video tentang dampak krisis iklim di daerah masing-masing.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Zulkifly Rumba A Singku (@merkurius01) on

Salah satu video solidaritas

 

Instagram post @weddewi

Tidak hanya di tingkat nasional, sejumlah komunitas anak muda di Indonesia juga menginisiasi aksinya masing-masing. Salah satunya adalah Fossil Free Jogja, yang mengangkat isu peran masyarakat adat dalam perlindungan hutan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Fossil Free Jogja (@fossilfreejogja) on

Perjuangan masih panjang. Saatnya bangkit dari krisis dan mewujudkan pemulihan yang adil!

FacebookTwitter