1. Makin Memanas.
Saat ini, suhu rata-rata global tahunan adalah sekitar 1 ° Celcius lebih panas dari biasanya, dan kita sudah masuk ke setidaknya 0.5° lebih panas.
(Terima kasih kepada Dr. Kimberly Nicholas yang telah menjelaskannya dengan begitu sederhana).
Saat ini, suhu rata-rata global tahunan adalah sekitar 1 ° Celcius lebih panas dari biasanya, dan kita sudah masuk ke setidaknya 0.5° lebih panas.
Satu derajat celcius mungkin tidak terdengar seperti suatu peningkatan suhu yang besar, akan tetapi hal ini membedakan hidup dan mati ribuan orang.
Bumi selalu memiliki siklus pemanasan dan pendinginan alami, tapi tidak seperti sekarang. Lima tahun terpanas yang pernah tercatat adalah tahun 2016, 2015, 2014, 2013, dan 2010.
Iklim bumi itu rumit —bahkan sedikit peningkatan suhu rata-rata dunia akan berakibat besar, dengan banyak efek samping berbahaya. .
Manusia adalah penyebab perubahan iklim, terutama karena menggunakan energi fosil.
Peningkatan suhu berkorelasi hampir sama dengan pelepasan gas rumah kaca.
Sebelum abad ke 18 ketika manusia di industri barat mulai membakar batubara, minyak, dan gas, atmosfer kita biasanya mengandung sekitar 280 bagian per juta karbon dioksida. Itu adalah kondisi “di mana peradaban berkembang dan kehidupan di bumi menyesuaikan.” Kini, seiring berkembangnya penggunaan bahan bakar fosil ke seluruh dunia, jumlah karbon di atmosfer meroket—sekarang kita memiliki lebih dari 400 bagian per juta CO2 di atmosfer
Pada saat yang bersamaan, naiknya permintaan akan pertanian berbasis hewan oleh negara-negara kaya telah melihat rumah kaca lainnya seperti metana dan nitrous oksida meningkat cepat. Kontribusi pertanian menyebabkan sekitar 15% emisi global. Pembakaran bahan bakar fosil sejauh ini tetap merupakan kontributor terbesar masalah ini, menyebabkan 57% emisi global. Hal ini diperparah lagi oleh fakta bahwa karbon dioksida tetap aktif di dalam atmosfer lebih lama daripada metana dan gas rumah kaca lainnya.
Perusahaan bahan bakar fosil menghabiskan jutaan tahun karbon, yang dulunya tersimpan di bawah permukaan bumi sebagai bahan bakar fosil, dan melepaskannya ke atmosfer. Pada tahun 2014, konsentrasi CO2 melewati 400 ppm di atmosfer untuk pertama kalinya dalam setidaknya 2,5 juta tahun. Menjaga agar bahan bakar fosil tetap di dalam tanah merupakan langkah terpenting yang dapat kita lakukan untuk mencegah perubahan iklim lebih lanjut.
Level CO2 sepanjang sejarah—perhatikan lonjakan tajam pada bagian terakhir. (Sumber: Scripps Institution of Oceanography)
Setidaknya 97% ilmuwan setuju bahwa perubahan iklim disebabkan oleh gas emisi rumah kaca manusia. Tidak ada perdebatan berarti perihal ilmu dasar tentang perubahan iklim.
Para ilmuwan di Parade Iklim Rakyat 2014 di Kota New York.
Temuan bahwa semakin banyak CO2 di atmosfer akan menaikan suhu iklim sejak tahun 1980-an. Serangan terhadap ilmu iklim diciptakan oleh pihak yang berkepentingan, tak terkecuali industri bahan bakar fosil, yang telah mengeluarkan jutaan dolar untuk membuat isu tidak jelas mengenai pemahaman kita akan perubahan iklim
Perusahaan minyak Exxon telah mengetahui soal dampak perubahan iklim pada tahun 1970-an, dan menemukan bahwa aksi tersebut dapat mempengaruhi pendapatan mereka. Hasilnya, mereka bergabung dengan industri lainnya untuk menutupi fakta yang sebenarnya dengan menciptakan opini yang salah untuk mencegah aksi ini selama beberapa dekade. Kini kita tahu bahwa Exxon, dan perusahaan lainnya seperti Shell, telah mengambil langkah untuk melindungi infrastruktur mereka dari perubahan iklim selama beberapa dekade — sambil berjuang untuk melindungi kita semua.
Sangatlah penting untuk mendengarkan pengetahuan asli, tradisional dan lokal. Di berbagai tempat di dunia para sesepuh dan tokoh masyarakat berbagi pemahaman mereka tentang bagaimana ekosistem berubah. Jika kita memperhatikan apa yang para ilmuwan dan pemuka masyarakat sampaikan kepada kita, ketimbang kebohongan yang dikatakan oleh industri bahan bakar fosil, pesannya jelas: Manusia adalah penyebab cepatnya perubahan iklim, yang telah membawa dampak mahal di seluruh dunia.
Cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan menyimpan bahan bakar fosil tetap di dalam tanah.
Peta global dampak bencana iklim dari climatesignals.org
Peningkatan satu derajat telah mengakibatkan dampak yang menghancurkan di seluruh planet ini.
Hasil gabah global telah menurun sebesar 10% akibat dari gelombang panas dan banjir yang disebabkan oleh perubahan iklim, mengakibatkan bencana kelaparan dan pengungsian. Lebih dari 1 juta orang tinggal di dekat pesisir terpaksa pindah dari tempat tinggal mereka karena peningkatan air laut dan badai hebat, serta jutaan lainnya diperkirakan akan pindah ditahun mendatang.
Ilmu perubahan iklim telah berkembang pesat pada tahun belakangan ini dan saat ini para ilmuwan telah bisa memastikan bahwa perubahan iklim yang menyebabkan banyaknya peristiwa cuaca yang ekstrim atau dampak lainnya.
Salah satu temuan yang paling jelas dari ilmu iklim adalah bahwa pemanasan global memperbesar intesitas, durasi dan frekuensi akan gelombang panas, kekeringan dan kebakaran hutan.
Setelah berjalan berminggu-minggu menghindari kekeringan, di Somalia, seorang anak perempuan berdiri diantara kuburan di kemah pengungsi di Dadaab, Kenya. (Foto: Andy Hall/Oxfam)
Atmosfer dan lautan planet kita memanas sepuluh kali lebih cepat dari sebelumnya dalam 65 juta tahun terakhir. Hal ini semakin terlihat terutama dalam dua puluh tahun terakhir, di mana sepuluh tahun terpanas yang pernah tercatat ada.
Dokter merawat seorang pria yang terkena sengatan matahari dan dehidrasi berat di Bhopal Madhya Pradesh, India pada saat gelombang panas 2015 yang menewaskan lebih dari 2.300 orang. (Foto: Sanjeev Gupta/EPA)
Bahkan kenaikan suhu yang kecil memiliki konsekuensi mematikan: sejak kita mulai meggunakan bahan bakar fosil, suhu rata-rata dunia meningkat sebanyak 1. derajat Celsius, yang menyebabkan sebuah peningkatan dramatis pada frekuensi terjadinya gelombang panas.
Panas tersebut menyebabkan gelombang panas yang mematikan, kekeringan yang lebih parah, dan memperpanjang jangkauan kebakaran hutanPada tahun 2015, India mengalami gelombang panas terburuk yang pernah tercatat, dengan jumlah korban lebih dari 2,300 jiwa. Sementara gelombang panas merupakan kejadian tahunan di India, pemanasan global menyebabkan gelombang panas yang lebih panas baru-baru ini dan akibatnya menjadi lebih mematikan.
Naiknya suhu panas meningkatkan tingkat keparahan kekeringan. Atmofer yang panas menyerap lebih banyak air dari tanah, meningkatkan kemungkinan kondisi kekeringan. Sepanjang tahun 2015 dan 2016, kekeringan dan kenaikan suhu menyebabkan lebih dari 36 juta penduduk di bagian Timur and Selatan Afrika menghadapi bencana kelaparan.Kekeringan tersebut merupakan yang terparah di sepanjang sejarah Ethiopia.
Sebuah kebakaran hutan pada tahun 2016 di Fort McMurray, Alberta, Kanada membakar 590,000 hektar, menghancurkan sekitar 2400 gedung dan rumah, dan menyebabkan kerugian lebih dari 9 miliar dollar. (Foto: Jupm Studios)
Kebakaran hutan juga merupakan indikator cepatnya peningkatan panas di atmosfer. Musim dingin yang sangat kering ditambah dengan cuaca panas yang menyengat memicu kebakaran dasyat di Amerika Utara pada tahun 2016. Termasuk, bencana kebakaran di Fort McMurray -- yang menjadi salah satu evakuasi terbesar dalam sejarah negara tersebut dan tercatat sebagai bencana termahal di sejarah Kanada dengan kerugian diperkirakan mencapai 3,58 miliar dolar.
Ketika rekor suhu terpanas dirasakan di daratan sebagian besar energi panas ekstra yang terjebak di atmosfir kita disimpan di lautan kita yang dalam. mengakibatkan perubahan yang cepat dan penurunan ekosistem kunci.
Pemutihan di pulau Heron pada bulan Februari 2016, dekat titik paling selatan dari Great Barrier Reef. (Foto: Richard Vevers / The Ocean Agency)
Sejak tahun 1955, lebih dari 90 persen dari energi yang terperangkapterperangkapdi dalam atmosfer yang merupakan akibat dari peningkatan gas rumah kaca telah diserap ke dalam lautan.
Sebelum tahun 1980an 1980antidak ada tanda-tanda adanya peristiwa pemutihan karang global selama sepuluh ribu tahun terakhir, dan mungkin lebih lama lagi.. Hanya dalam 35 tahun terakhir ini pemutihan terumbu karang global terjadi. Sejak itu hampir setiap bagian dunia yang mempunyai terumbu karang mengalami pemutihan karang yang ekstensif.. Dari Great Barrier Reef hingga ke Kepulauan Andaman di Samudra Hindia, apa yang sebelumnya merupakan terumbu karang berwarna cerah yang penuh dengan kehidupan berubah putih lalu menjadi coklat keruh saat mereka telah mati dan tertutup alga. (Baca lebih lanjut mengenai kampanye Lokasi Kejahatan Terumbu Karang kami.)
Ketika Laurie Raymundo, seorang ilmuwan kelautan dari Guam, mengatakan:
"Saya menganggap diri saya cukup objektif dan logis tentang sains. Tapi terkadang pendekatan itu mengecewakan saya. Hari ini, untuk pertama kalinya dalam 50 tahun saya berada dalam air, saya menangis selama satu jam, masih mengenakan masker saya, saat saya menyaksikan karang Tumon Bay kami yang indah memutih dan mati.".
Terumbu karang melindungi setidaknya, 25% dari spesies lautan. Kematian terumbu karang yang sangat besar berisiko merusak penghidupan 500 juta orang dari produk barang dan jasa senilai 275 miliar dolar setiap tahunnya. Jika emisi gas rumah kaca tetap tidak terkendali, maka kita akan membunuh sebagian besar terumbu karang di dunia dalam beberapa dekade.
Seiring dengan panasnya air, air pun mengembang. Fenomena sederhana ini, temasuk dengan bertambahnya air ke lautan akibat dari mencairnya es di daerah kutub dan gletser dunia, mendorong kenaikan permukaan laut yang cepat.
Matinya vegetasi disebabkan oleh intrusi air asin dan kekeringan di Ailuk Atoll di Kepulauan Marshall pada tahun 2013. (Foto: PACC)
Hanya dibutuhkan sedikit kenaikan permukaan laut untuk menyebabkan kerusakan dan perubahan dramatis—bersamaan dengan pasang surut dan gelombang badai menyapu yang daratan lebih jauh. Di beberapa pulau, seperti Tuvalu dan Kepulauan Marshall, kenaikan permukaan laut menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa limpasan gelombang—dimana lautan menyapu pulau pada saat air pasang. Saat air asin bercampur dengan air tanah yang segar, menghancurkan kemampuan untuk menumbuhkan tanaman pangan dan persediaan air tawar yang penting.
Pemerintah Kepulauan Fiji sudah mulai merelokasi 64 desa karena terkena dampak kenaikan air laut, sementara 830 desa lainnya dianggap berisiko tinggi dan mungkin akan menghadapi relokasi. Desa asli Shishmaref di Alaska telah memilih untuk pindah dikarenakan kenaikan air laut.
Tingkat kenaikan permukaan laut saat ini sekitar 3,4mm/tahun, namun tingkat kenaikannya ini berkembang dari waktu ke waktu, di atas level kenaikan dan penurunan dari tahun-ke-tahun. Pada titik ini kita tidak bisa lagi menghentikan kenaikan permukaan air laut, tapi jika kita bertindak sekarang untuk menjaga agar bahan bakar fosil tetap dibiarkan di dalam tanah, kita dapat membatasi tingkat kenaikan permukaan laut selama berabad-abad ke depan.
Jika kita menyimpan bahan bakar fosil di dalam tanah dan membatasi pemanasan kurang dari 2°C, artinya perbedaan antara kenaikan permukaan laut sebesar 50cm dan kenaikan sebesar 10 meter atau lebih. Mengingat 37% populasi dunia tinggal dekat pesisir, maka taruhannya tinggi
Badai dan curah hujan ekstrim memang selalu terjadi, namun dengan panas tambahan di atmosfir dan lautan karena emisi gas rumah kaca, badai sekarang terjadi seiring dengan akumulasi kenaikan energi dan beban kelembaban yang lebih tinggi.
Penyelamat membantu penduduk yang terjebak di Nan'an, Provinsi Fujian China tenggara, pada 2016 September. (Foto: Xinhua)
Untuk setiap tambahan derajat (Cº) panas, atmosfer menyimpan sekitar 7% lebih banyak uap air. Selama 25 tahun ke belakang, satelit telah mengukur 4% kenaikan di dalam uap air atmosferis, seiring dengan pemanasan atmosfer yang pesat.
Karena perubahan iklim yang disebabkan manusia, badai, siklon, topan dan taifun yang kita lihat saat ini membawa curah hujan yang terasa lebih berat, menyebabkan lebih banyak banjir, bertiup dengan angin yang lebih kencang dan menyebabkan gelombang badai yang lebih besar.
Warga yang menolak dievakuasi duduk di kapal darurat selama operasi evakuasi di pinggiran kota Villeneuve-Trillage di Paris pada 3 Juni 2016. (Foto: Christian Hartmann)
Banjir pada bulan Juni 2016 di Paris dan sekitarnya diketahui membuat setidaknya 40%-90% lebih banyak —dikarenakan perubahan iklim.Banjir saat itu sangat parah, bahkan Louvre yang terkenal pun harus dievakuasi.
Banjir pada bulan Juni–Juli 2016 di Cina yang membunuh lebih dari 833 orang, Merusak sampai dengan 400,000 rumah dan memindahkan lebih dari 6 juta penduduk diperparah oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.Perairan yang lebih hangat dari biasanya (disebabkan oleh pemanasan global) di Karibia pada bulan September 2016 menyebabkan meningkatnya intesitas Badai Matthew yang konsisten dengan tren badai tropis yang semakin meningkat. Dalam waktu hanya 36 jam Badai Matthew berubah dari badai tropis menjadi badai Kategori 5, yang menyebabkan malapetaka di Haiti, Kuba, Kepulauan Bahama, dan Amerika Serikat bagian Tenggara seiring dengan perkembangannya.
Biaya penggunaan lebih banyak bahan bakar fosil sangatlah nyata —hal tersebut menyebabkan badai, topan, taifun dan siklon lebih mematikan dan mahal.. Menjaga energi fosil di dalam tanah adalah cara terbaik untuk melindungi masyarakat dari kerusakan yang tak terhitung.
Karena pemanasan lautan dan atmosfer, jumlah es di Bumi menurun —dari gletser hingga ke Arktik & Antartika;.Ini mendorong kenaikan permukaan laut, mengurangi kemampuan bumi untuk memantulkan panas kembali ke ruang angkasa dan membahayakan berbagai ekosistem unik.
Sejak catatan satelit dimulai pada 37 tahun yang lalu, es laut Artik telah mengalami penurunan dramatis, kehilangan rata-rata. 3.7% dari massanya pada setiap dekade. Seluruh kawasan Arktik mengalami perubahan drastis, mengancam habitat vital bagi spesies yang tak terhitung jumlahnya (ya, termasuk beruang kutub) dan mata pencaharian banyak penduduk asli.
Pada tahun 2016, es laut di Samudera Arktik terus mencair selama musim dingin kutub —untuk pertamakalinya ha ini diamati dalam sejarah modern. Sejumlah tempat mengalami 20 derajat C lebih hangat dari biasanya. Musim dingin "saljukaliptik" terparah adalah, dengan gelombang musim panas yang mematikan dan banjir hebat yang juga terkait..
Lapisan es Antartika juga mengalami perubahan karena suhu laut yang meningkat, meski lebih lambat dari pada yang terjadi di Arktik. Sebagai pusat sumber air tawar terbesar didunia, Antartika memiliki potensial untuk menyumbang lebih dari satu meter kenaikan permukaan laut pada tahun 2100dan lebih dari 15 meter pada tahun 2500, jika emisi terus berlanjut. Penelitian terakhirmenunjukkan bahwa kontribusi Antartika terhadap kenaikan permukaan air laut mendekati nol sampai dengan pemanasan 1,5 derajat Celsius, setelah itu melonjak setidaknya 2 meter setelah kita mencapai sekitar 2 derajat Celcius.
Perbedaan yang bisa kita buat sekarang adalah dengan menjaga kehebatan bahan bakar fosil: apabila kita bertindak sekarang, maka kita akan dapat menjaga agar lapisan besar es di Antartika tetap utuh. Jika tidak, es di Antartika akan mulai mencair ke laut, menyebabkan triliunan dolar kerusakan bagi orang-orang di seluruh dunia.
Gletser sangatlah sensitif terhadap perubahan suhu dan dampak dari perubahan iklim, gletser di seluruh dunia berada dalam kondisi yang tidak bisa dibalik. Gletser merupakan sumber air yang penting sepanjang tahun ke banyak kota dan desa di seluruh dunia.
Selama musim kering seperempat dari sumber air untuk ibu kota Bolivia, La Paz, menurut sejarah berasal dari gletser. Tapi pada tahun 2016, bendungan gletser hampir kering bersamaan dengan lenyapnya gletser. Seperti apa yang dilaporkan oleh Institut Lingkungan Stockholm, kemunduran yang terjadi adalah cepat dan tidak bisa dibalik.
"Sebuah gletser di gunung Chacaltaya, yang pernah menjadi tuan rumah resor ski tertinggi di dunia, telah benar-benar lenyapDan dua gletser Tuni-Condoriri yang merupakan sumber air untuk El Alto dan La Paz telah kehilangan 39% wilayah mereka antara tahun 1983 dan 2006 - dengan kecepatan 0,24 km persegi per tahun."
Penurunan gletser di Himalaya, Andes, Arktik, Pegunungan Alpen Selandia Baru Selatan dan tempat lain menimbulkan biaya dan ancaman yang signifikan bagi orang dan satwa liar yang sepanjang sejarah sangat mengandalkan stabilitas mereka sepanjang tahun..
Karena gletser sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang kecil, bahkan jika kita menghentikan emisi sekarang, banyak gletser yang masih akan menghilang. Tapi aksi sekarang untuk menjaga agar bahan bakar fosil tetap tersimpan di dalam tanah masih bisa menyelamatkan banyak gletser.
Pemanasan atmosfer mengubah waktu mulai musim, penyebaran habitat dan memindahkan zona iklim yang lebih hangat menuju kutub.
Nyamuk betina Aedes albopictu mampu menyebarkan virus Zika. (Foto: James Gathany/CDC)
Penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, seperti Zika dan demam dengue meningkat bersamaan dengan meluasnya zona iklim tropis dan subtropis ke arah kutub, sehingga hal ini juga memperluas zona habitat nyamuk.
Saat bumi terus memanas, maka penyebaran penyakit tropis akan semakin meluas. Jumlah habitat yang tersedia untuk ekosistem sedang dan tundra menurun ketika zona iklim tropis dan subtropis berkembang, mendorong spesies seperti beruang kutub menuju kepunahan.
Pola migrasi juga berubah. Sebagai contoh, banyak hewan yang selama beberapa dekade terakhir ini bermigrasi berminggu-minggu lebih awal dari biasanya.
Musim berubah dan menjadi lebih sulit untuk diprediksi, membuat petani sulit tahu kapan harus menanam & memanen. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa musim panas kini tiba 10 hari lebih cepat dibanding 40 tahun yang lalu.
Sebuah catatan untuk dingin yang ekstrim:
Permukaan cuaca yang luar biasa dingin atau salju yang deras sering kali menarik perhatian para pengkritik iklim untuk berkomentar bahwa perubahan iklim tidak terjadi. Tapi ini tidak benar
perubahan iklim sudah mengubah musim, mempengaruhi habitat & menggeser zona iklim, mendorong spesies ke ambang kepunahan, dan menyusahkan petani. Menjaga energi fosil tetap tersimpan di tanah adalah cara terbaik untuk melindungi habitat dan mata pencaharian yang penting.
Fakta dasar dari perubahan iklim yang suram: 80% cadangan bahan bakar fosil harus tetap tersimpan di dalam tanah agar peningkatan suhu kita tetap dibawah 2°C* dan perusahaan bahan bakar fosil tidak akan membiarkannya tanpa perlawanan.
Kabar baiknya:
Isilah formulir di sebelah kanan untuk mendapatkan berita terbaru secara berkala dari 350.org pada saat suara anda dapat membuat perbedaan yang besar.
The last cooler-than-average month was in October 1965. (Climate Central)
CO2 levels throughout history — note the sharp spike at the end. (source: Scripps Institution of Oceanography)