May 24, 2023

Siaran Pers: G7 Hiroshima Gagal Lakukan Aksi Iklim Yang Berani

GLOBAL: Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima adalah kesempatan bagi para pemimpin untuk berkomitmen pada penghentian dengan segera semua jenis energi kotor. Namun pengakuan akan perlunya percepatan penghentian energi kotor hanya menyentuh bagian kecil dari urgensi yang diperlukan untuk mencapai target menahan kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat Celsius. Seperti halnya dalam komunike 2022, komunike ini memiliki celah besar yang bertentangan dengan pernyataan ambisi iklim.

May Boeve, Executive Director 350.org berkata:

“Saat ada kesempatan mempercepat transisi energi terbarukan yang menghasilkan keamanan dan aksesibilitas energi serta membuat kita tetap berada di jalur yang tepat guna memenuhi target iklim, G7 memilih untuk terus berada di jalur berlawanan yang disokong energi kotor. Meskipun ada pekan seruan global yang berkelanjutan dari masyarakat sipil, pimpinan G7 telah mengecewakan konstituen garis depan mereka. Komunike G7 terakhir tidak mengindahkan seruan berani dan kuat yang diperlukan saat ini dan gagal memasukkan rencana konkret untuk mengakhiri era energi kotor. Alih-alih mengambil tindakan tegas untuk mengatasi krisis biaya hidup, energi, dan iklim, naskahnya malah bermain-main belaka.”

Promosi gas fosil sebagai bahan bakar transisi menimbulkan dampak merusak pada iklim. Mengutip kebutuhan menghentikan ketergantungan pada energi Rusia, G7 telah membuka pintu investasi yang didukung publik di sektor gas sebagai jawaban sementara. Hal ini jelas bertentangan dengan tujuan Kesepakatan Paris untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius, dan akan menghambat transisi energi yang adil bagi banyak negara berkembang. Industri gas fosil yang berkembang pesat hanya akan memperparah krisis iklim dan membawa kita jauh melampaui batas pemanasan 1,5 derajat Celsius.

Andreas Sieber, Associate Director for Global Policy 350.org berkata:

“Pesan dari pimpinan G7 tidak cukup untuk mengatasi kecanduan mereka pada emisi karbon. Rencana Aksi Energi Bersih G7 kurang spesifik dan gagal membangun target konkret dari para Menteri Energi dan Lingkungan Hidup G7. Komitmen yang lemah dari pimpinan G7 untuk mempercepat penghapusan energi kotor dan dekarbonisasi sektor tenaga listrik pada 2035 bukanlah upaya yang cukup serius mengingat banyaknya celah di dalamnya, seperti promosi yang tidak bertanggung jawab untuk investasi gas.”

Jeff Ordower, North America Director 350.org berkata:

“Amerika Serikat memiliki pengaruh yang signifikan dalam naskah akhir pimpinan G7, tetapi gagal menunjukkan kepemimpinan iklim. Sebaliknya, AS terlibat dalam praktik greenwashing komunike terkait solusi palsu dan kecohan berbahaya seperti gas fosil serta menyerah pada tekanan Jepang yang mempertahankan batu bara dalam agenda setelah 2030. Bertentangan langsung dengan sikap dan komitmennya untuk pendanaan iklim, Presiden Joe Biden terus memberikan pinjaman untuk ekstraksi energi kotor di luar negeri, sambil meningkatkan ekspansinya di dalam negeri – ini bukanlah perilaku seorang Presiden iklim.”

Norly Mercado, Asia Regional Director 350.org berkata:

Meskipun ada sejumlah target untuk energi terbarukan yang disambut baik, G7 kembali mengecewakan benua Asia. Menyisakan ruang untuk gas fosil akan membuat negara-negara seperti Indonesia, Bangladesh dan Filipina terkunci lebih jauh dalam kecanduan energi kotor dan menunda Transisi yang Adil menuju 100% energi terbarukan. Investasi publik di sektor gas tidak sejalan dengan target iklim yang ditetapkan oleh G7 sendiri. Ketika Asia mengalami rekor suhu tertinggi, negara-negara terkaya di dunia seharusnya memimpin ambisi iklim, bukan menundanya.”

Amara Possian, Canada Team Lead 350.org berkata:

“Pada KTT pimpinan G7 akhir pekan ini, Perdana Menteri Trudeau mencoba memosisikan Kanada sebagai pemimpin iklim, namun itu jauh dari kenyataan. Pemerintah Trudeau tanpa malu-malu mengucurkan dana miliaran dolar untuk keringanan pajak dan bantuan bagi industri energi kotor, dan mendanai proyek-proyek yang merusak seperti perluasan jaringan pipa Trans Mountain dan pipa Coastal Gasoline. Mereka mendukung solusi palsu seperti hidrogen fosil dan penangkapan karbon. Jika serius menangani darurat iklim, Trudeau harus menghapus semua subsidi dan pembiayaan publik untuk sektor minyak dan gas sebelum akhir 2023.”

Nicolò Wojewoda, Europe Regional Director 350.org berkata:

“Para pemimpin di Eropa menggunakan perang di Ukraina untuk membenarkan ekspansi gas fosil, seperti yang kita lihat dikampanyekan dalam naskah akhir G7. Bertentangan dengan upaya greenwashing, investasi dalam infrastruktur gas fosil baru tidak akan membantu meringankan tagihan energi dan hanya akan mempercepat krisis iklim. Pada 1 Juni, Presiden Prancis Emmanuel Macron akan mengumpulkan para pemimpin di Paris untuk membahas ‘Pakta Keuangan Global Baru’. Masyarakat sipil akan terus menekan agar hal ini menjadi momen untuk sesuatu yang lebih besar, yaitu sebuah kesempatan untuk mengambil tindakan yang akan mengakhiri pembiayaan energi fosil dan meningkatkan dukungan untuk energi terbarukan yang terdistribusi untuk semua.”

Kate Cahoon, Germany Team Lead 350.org berkata:

“Kanselir Olaf Scholz telah menggunakan invasi Rusia ke Ukraina dan krisis energi yang timbul untuk mendorong peningkatan ekspansi gas. Tetapi infrastruktur gas tidak akan mengatasi keamanan atau keterjangkauan energi, dan sejumlah besar metana yang memerangkap panas yang dihasilkan oleh pembakaran gas fosil akan meningkatkan krisis iklim secara berbahaya. Solusinya adalah mengalihkan pembiayaan ini dari energi kotor ke energi terbarukan yang bersih, efisien, dan terjangkau.”

Masayoshi Iyoda, Japan Team Lead 350.org berkata:

Perdana Menteri Kishida dan pemimpin G7 lainnya gagal mengambil tanggung jawab sejarah atas penyebab krisis iklim, yang ditakutkan akan memperburuk kondisi konflik global. Komunike G7 memperjelas bahwa Jepang masih kecanduan fosil kotor dan energi nuklir yang berbahaya, serta berperan sebagai pengasong teknologi greenwashing seperti co-firing amonia dan hidrogen. Di kota simbolis Hiroshima ini, bukan pemimpin negara-negara terkaya di dunia yang akan memandu menuju masa depan yang damai dan bebas karbon, namun rakyatlah yang akan melakukannya.”

###

 

KONTAK:

Pascale Hunt

[email protected]

(+62) 8123 6661 189

FacebookTwitter