Saya Dukung!

Energi Terbarukan di Indonesia Harus 3x Lipat pada 2030!

Transisi Energi 3 Kali Lipat Energi Terbarukan 2030

Pemerintah Indonesia tidak serius dalam menentukan target Nationally Determined Contributions (NDC). Justru sekarang malah mau menurunkan target mereka karena tidak bisa menepati janjinya sendiri! Kita ga mau diam saja!

Desakan kepada Presiden Republik Indonesia


Dear Pak Presiden, ada 2 fakta penting tentang krisis iklim:

Pertama7 dari 10 bencana alam disebabkan krisis iklim. 

Kedua89% penyebab krisis iklim adalah pembakaran energi fosil (batubara, bensin, dll).

Karena pembakaran energi fosil itu dilakukan oleh manusia, maka solusi krisis iklim juga ada di tangan manusia, di tangan kita. Yaitu dengan berhenti mendapatkan energi dari pembakaran energi fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan yang adil untuk semua dan ramah lingkungan (matahari, angin, dan air).

Celakanya, target kontribusi pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon penyebab krisis iklim (Nationally Determined Contributions, NDC) sangat rendah. Tidak hanya rendah, justru pemerintah menurunkan target karena mereka tidak mampu menepati janji!

Padahal jika Indonesia berhasil meningkatkan transisi energi terbarukan yang jauh lebih ambisius dan serius hingga 3 kali lipat dari targetnya sekarang, maka Indonesia akan menjadi bagian penting dari solusi global melawan krisis iklim.

Oleh karena itu, melalui petisi ini kami mendesak pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Republik Indonesia untuk:

  1. Memberikan Komitmen Nyata untuk Mencapai Target 3 Kali Lipat Energi Terbarukan pada 2030. Tidak ada lagi menurunkan target dan menyepelekan keadaan. Kita butuh langkah konkret untuk melawan krisis iklim.
  2. Mengembangkan Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat, seperti panel surya atap dan proyek komunitas. Ini adalah cara untuk melibatkan masyarakat langsung dalam transisi energi serta memastikan energi bersih ramah lingkungan bisa diakses oleh semua dengan seadil-adilnya.
  3. Membuat Kebijakan yang Mendukung Aksesibilitas dan Keterjangkauan Energi Terbarukan. Energi bersih bukan hak istimewa, tapi hak setiap warga negara!

Setiap dukungan pada petisi ini adalah suara untuk masa depan yang lebih bersih dan adil. Ini adalah suara masyarakat Indonesia yang terus mengawasi janji dan kinerja pemerintah agar lebih serius dan ambisius dalam menyelamatkan bumi dari krisis iklim.

Melalui petisi ini pula, masyarakat Indonesia akan mengubah 2 fakta buruk di atas menjadi berita baik untuk masa depan.

Desakan kepada Presiden Republik Indonesia

Hi !

We have your info saved from last time, just click the button below to continue.

Not ? Keluar

Jutaan orang melakukan aksi-aksi-aksi yang sederhana dan cepat untuk keadilan iklim – jadilah salah satu darinya. Dapatkah kami mengirimimu email tentang kampanye, cerita, dan aksi-aksi penting?

Dengan melakukan tindakan ini, kamu menyetujui ketentuan layanan dan kebijakan privasi kami. Kamu dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Dear Pak Prabowo

Ada 2 fakta penting tentang krisis iklim:

Pertama7 dari 10 bencana alam disebabkan krisis iklim.

Kedua89% penyebab krisis iklim adalah pembakaran energi fosil (batu bara, bbm, dll).

Karena pembakaran energi fosil itu dilakukan oleh manusia, maka solusi krisis iklim juga ada di tangan manusia, di tangan kita. Yaitu dengan berhenti mendapatkan energi dari pembakaran energi fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan yang adil untuk semua dan ramah lingkungan (surya, angin, dan air).

Celakanya, target kontribusi pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon penyebab krisis iklim (Nationally Determined Contributions, NDC) sangat rendah. Tidak hanya rendah, justru pemerintah menurunkan targetnya karena mereka tidak mampu menepati janji!

Padahal jika Indonesia berhasil meningkatkan transisi energi terbarukan yang jauh lebih ambisius dan serius hingga 3x LIPAT dari targetnya sekarang, maka Indonesia akan menjadi bagian penting dari solusi global melawan krisis iklim.

Oleh karena itu, melalui petisi ini kami mendesak pemerintah Indonesia, khususnya Pak Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia untuk:

  1. Memberikan Komitmen Nyata untuk Mencapai Target 3 Kali Lipat Energi Terbarukan pada 2030. Tidak ada lagi menurunkan target dan menyepelekan keadaan. Kita butuh langkah konkret untuk melawan krisis iklim.
  2. Mengembangkan Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat, seperti panel surya atap dan proyek komunitas. Ini adalah cara untuk melibatkan masyarakat langsung dalam transisi energi serta memastikan energi bersih ramah lingkungan bisa diakses oleh semua dengan seadil-adilnya.
  3. Membuat Kebijakan yang Mendukung Aksesibilitas dan Keterjangkauan Energi Terbarukan. Energi bersih bukan hak istimewa, tapi hak setiap warga negara!

Setiap dukungan pada petisi ini adalah suara untuk masa depan yang lebih bersih dan adil. Ini adalah suara masyarakat Indonesia yang terus mengawasi janji dan kinerja pemerintah agar lebih serius dan ambisius dalam menyelamatkan bumi dari krisis iklim.

Melalui petisi ini pula, masyarakat Indonesia akan mengubah 2 fakta buruk di atas menjadi berita baik untuk masa depan.

3X LIPAT dari 3 Sumber Energi Terbarukan Terbesar Indonesia

Tiga sumber energi terbarukan teratas di Indonesia berdasarkan data ESDM:

  • Energi Surya: 3.294,4 GW ~ baru dimanfaatkan 0,01%
  • Energi Angin: 154,9 GW ~ baru dimanfaatkan 0,1%
  • Energi Air: 94,5 GW ~ baru dimanfaatkan 7%

Potensi ketiga sumber energi terbarukan ini—energi surya, angin, dan air—menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas besar untuk beralih ke energi bersih dan berkelanjutan, tapi tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Hingga saat ini hanya sekitar 0,3% yang dimanfaatkan dari total potensinya.

Pemanfaatan optimal dari ketiga sumber energi terbarukan ini adalah kunci untuk mencapai kemandirian energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat memimpin dalam transisi energi global dan memberikan warisan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Saya Dukung!

Facebook